top of page

Bijak dalam Menggunakan dan Pengolahan Plastik Bagi Produsen Percetakan. Perlu adanya edukasi

Diperbarui: 23 Mar 2022


Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021, di Indonesia sendiri, jumlah sampah plastik diperkirakan menyentuh angka sebesar 66 juta ton. Angka tersebut diperkirakan akan bertambah di tahun depan. Dari angka tersebut, terdapat 0,26 hingga 0,59 ton sampah plastik mengalir ke laut. Data tersebut menobatkan Indonesia sebagai produsen sampah plastik ke laut terbesar kedua di dunia setelah Republik Rakyat Tiongkok (RRT).


Limbah plastik menjadi salah satu permasalahan yang pelik. Keberadaan kemasan berbahan dasar plastik sangat membantu kehidupan manusia di satu sisi. Di sisi lain, dampak yang ditimbulkan sangat mengancam keberlangsungan ekosistem alam. Industri percetakan pun memiliki potensi untuk menghasilkan produk pengganti plastik di masa depan.

Minimnya pengetahuan masyarakat terhadap kemampuan dalam menanggulangi dan mengelola sampah plastik membuat kondisi semakin parah. Kesadaran masyarakat mengenai bahaya dan ancaman iklim cenderung rendah. Melihat fakta tersebut, industri percetakan memiliki peran yang cukup penting. Peran tersebut bertujuan dalam melakukan substitusi produk kemasan yang lebih ramah lingkungan.

Permasalahan limbah plastik bagi sebagian orang merupakan hal sepele. Hal itu bisa berkaitan dengan kepedulian masyarakat dengan limbah. Masyarakat yang menganggap remeh permasalahan limbah cenderung memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan yang rendah.


Peran Produsen Percetakan


Maka dari itu, apa saja peran yang bisa dilakukan oleh para pelaku industri percetakan dalam mengubah kebiasaan masyarakat mengenai penggunaan plastik kemasan dan menggantinya ke kemasan yang jauh lebih ramah lingkungan?


  • Produksi Kemasan Ramah Lingkungan & Murah

Budaya rakyat Indonesia untuk kemasan tidak jauh dari kata kantong plastik. Setiap pembelian sesuatu di super market, mini market, warung, umkm kecil, sampai gerobak pasti memberikan kantong plastik sebagai hal wajib untuk membawa produk yang telah dibeli oleh customer.

Masyarakat pelan-pelan diperkenalkan oleh penggiat peduli lingkungan untuk berubah dari pengguna plastik ke Eco Friendly product. Apa saja sih pengganti plastik yang dapat dipakai oleh customer? yaitu: Paper bag dan Tote bag. Dua hal yang kemungkinan menjadi sebuah option yang dapat ditawarkan oleh Produsen percetakan kepada customer B2B nya untuk pelan-pelan aware terhadap lingkungan.


  • Program Kampanye Peduli Lingkungan

Peduli lingkungan dengan tagline #KemasanEcoFriendly ternyata digemari masyarakat yang telah melek akan hal lingkungan. Penggiat peduli lingkungan sudah banyak di Ibu Kota Jakarta. Program kampanye ini dapat dilakukan bersama-sama dengan mengajak aktifis peduli lingkungan duduk bersama untuk memberikan dampak positif kepada lingkungan sekitar.


Menggunakan media massa dan media online untuk masyarakat paham dan sadar akan pentingnya melindungi lingkungan.

  • Edukasi Secara Luas untuk Masyarakat

Adanya campaign atau program tersebut Pemerintah sudah cukup ambil andil dalam edukasi masyarakat untuk dapat menggunakan tas belanja bukan plastik. Di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bogor telah menerapkan hal itu pada minimarket. Sebagai kota percontohan, semoga kedepannya akan diikuti oleh kota-kota lainnya di Indonesia.

PinterPrint Smart sebagai salah satu perusahaan percetakan memiliki peran sebagai aktor utama dalam melakukan edukasi ke masyarakat mengenai bahaya penggunaan plastik bagi iklim dunia. Dengan harga yang kompetitif dan jenis kemasan yang sangat variatif (paper bag dan tote bag), juga berpeluang menjadi produsen kemasan yang ramah lingkungan. Hubungi PinterPrint Smart untuk konsultasi kemasan yang ramah lingkungan dan sustainable untuk bisnis Anda.

9 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page